Suatu pagi di desa kecil, Bima dan Maya mendengar tentang petualangan seru di hutan yang dipenuhi bunga berwarna-warni. Mereka berdua merasa penasaran dan memutuskan untuk mencari bunga-bunga tersebut untuk dijadikan hadiah dalam tradisi belis di desa mereka.
Bima dan Maya tahu bahwa bunga-bunga itu hanya bisa ditemukan di tepi hutan yang legendaris. Mereka berdua berlari ke sana dengan semangat, membayangkan betapa cantiknya bunga-bunga tersebut.
Sesampainya di tepi hutan, mereka tercengang melihat keindahan bunga-bunga yang berkilauan. Tapi tiba-tiba, seekor tupai berwarna-warni melintas di depan mereka dan menyebabkan semua bunga-bunga itu berhamburan ke segala arah.
“Wow, itu tupai apa?” tanya Bima sambil berusaha mengejar tupai itu.
Maya tertawa, “Mungkin tupai yang suka mencuri bunga-bunga ini. Ayo, kita ikuti dia!”
Mereka berdua berlari mengejar tupai itu ke dalam hutan. Setiap kali mereka hampir menangkapnya, tupai itu selalu berpindah tempat dan membuat bunga-bunga itu berhamburan lagi.
Tapi, di tengah kejar-kejaran yang lucu, Bima dan Maya mulai menemukan bunga-bunga yang berbeda dan lebih indah di dalam hutan. Mereka tertawa dan bersenang-senang, meskipun tupai itu terus membuat kekacauan.
Akhirnya, tupai itu berhenti di sebuah padang bunga yang luas. Dia berbalik kepada Bima dan Maya sambil menunjuk ke padang bunga.
“Sudahlah, ambil bunga-bunga ini sebagai hadiah untuk belis. Aku hanya ingin bermain-main dengan kalian!” kata tupai itu dengan suara lucu.
Bima dan Maya tersenyum dan berterima kasih kepada tupai yang ramah. Mereka mengumpulkan bunga-bunga yang indah, dan bersama-sama, mereka kembali ke desa dengan hati penuh kebahagiaan.
Tradisi belis di desa mereka menjadi lebih meriah dan penuh warna berkat petualangan unik mereka di hutan. Dan sejak saat itu, setiap kali mereka melihat tupai berwarna-warni, mereka selalu teringat akan petualangan seru itu.