Paman Ayam Si Pemberani

Di sebuah peternakan yang ceria, terdapat ayam tua yang dijuluki Paman Ayam. Walaupun usianya sudah lanjut, keberaniannya tak tertandingi di antara hewan-hewan lainnya.

Suatu hari, sambil mencari makan di belakang peternakan, Paman Ayam mendengar suara tangisan hewan yang meminta tolong. Tanpa ragu, dia meluncur ke arah suara tersebut.

Ternyata, kelinci kecil terjebak dalam perangkap licik yang dipasang oleh petani nakal yang sering membuat onar. Dengan cepat, Paman Ayam merancang rencana penyelamatan.

“Diam, kelinci! Aku punya ide,” bisik Paman Ayam dengan bersemangat.

“Hai, Paman Ayam! Cepatlah, aku takut!” seru kelinci dengan suara gemetar.

Paman Ayam pun memutuskan untuk memperdaya petani itu. Dia menyusup ke belakang petani dengan hati-hati dan menemukan topeng tua di tumpukan jerami. Tanpa pikir panjang, Paman Ayam mengenakan topeng itu dan menyeramkan suara serak.

“Waah! Hantu!” teriak petani sambil lari panik.

Saat petani itu teralihkan, Paman Ayam dengan cekatan melepaskan kelinci dari perangkap yang mengancam.

“Terima kasih, Paman Ayam! Kamu memang hebat!” ucap kelinci dengan lega.

“Sama-sama, kelinci! Ingatlah, di saat genting, keberanianlah yang akan menuntun kita,” jawab Paman Ayam dengan bangga.

Dari hari itu, Paman Ayam dijuluki sebagai pahlawan di peternakan itu. Kisah keberaniannya menjadi legenda yang menginspirasi hewan-hewan lain untuk tidak takut menghadapi tantangan.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!